Pencari Belut Bertemu Dengan Hantu Penunggu Sungai



Pencari Belut Bertemu Dengan Hantu Penunggu Sungai


Malam setelah hujan rintik atau hujan sedang, di mana di kampung biasanya di pergunakan sebagai saat yang bagus untuk menangkap lindung ( Belut ). Ya, tentu saja termasuk si pedo, setelah adzan maghrib ia persiapkan petromak sebagai penerangan untuk menangkap belut tersebut.

Dan ia bercerita : saya berkeliling mencari dan menangkapi belut, tetapi aneh sekali, belut yang di cari seakan menghilang hanya ada satu dua saja !, tak seperti biasanya. Lalu : “ saya penasaran , saya teruskan mencari ke setiap petakan sawah dari ujung petakan yang satu ke ujung petakan yang lain, capek juga ! katanya” manasendirian !.

“Saya beristirahat sebentar, hujan rintik kecil masih turun dari langit, awan yang mendung dan hitam terlihat menggantung, lumayan ngeri juga: lanjutnya. Ia beristirahat sambil menepiskan rasa dingin dengan menyulut sebatang rokok, duduk di pematang ,m enarik napas di sela sela rokok yang begitu hangat ia nikmati di saat malam seperti itu.

“ Kepalang tanggung nih ! pikirnya, dingin sudah, basah pun sudah, tanggung biar aku teruskan mencari belut sambil menuju jalan pulang ! gumamnya. Ia bangkit dan turun ke pematang menyusuri malam yang sepi.

Tetapi pembaca, si pedo kaget bukan kepalang !, saat ia berada dekat sungai di pinggir sawah, tiba tiba bulu kuduknya merinding , aneh ? hatinya bertanya tanya , tetapi ia tetap saja mencari siapa tahu ada banyak belut.

Byarrr! Sesuatu seakan akan jatuh ke dalam air di sungai tersebut, si pedo pun terperangah , jantungnyaseakan berhenti “ Apa itu ? tanya hatinya. Ia mundur sedikit takutnya ada ular besar, dan golok panjang ia siapkan sebagai antisipasi, tetapi suara itu tak ada lagi, hening !.

Masa takut ? umpatnya dalam hati, ketakutan yang tadi menderanya berubah menjadi kepenasaran , pelan pelan si pedo mencoba mengintip, Apa sebenarnya yang ada dan terjadi ?, Ia hampir saja meloncat karena kaget ! Apa yang ada para pembaca ? ya ngeri juga, di balik pohon disungai tersebut pedo melihat seseorang yang berambut panjang,diapun mundur . Benarkah apa yang ku lihat ?.

Baca Uga :  

Sementara yang dia lihat masih ada, dan si pedo mengintipnya lagi, pembaca, yang berambut panjang tersebut adalah wanita ( Hantu ) Kuntilanak, dia nampak seperti mencuci sesuatu, si pedo termangu, tetapi penasaran mendorongnya untuk mengetahui apa yang selanjutnya terjadi ?.

Wanita alias kunti lanak itu bangkit , merasakan kehadiran seseorang yang mengintipnya, rambutnya terurai menutupi wajahnya, berpaling ke arah si pedo dan tertawa. Ala maak si pedo pontang panting menjauh dari sungai tersebut, lampu petromak yang ia bawa padam, menambahkegelapan, ia terengah engah setelah jauh dari apa yang ia takutkan.

Aduh sial katanya , mana belut tidak dapat banyak, lampu mati karena hantu air sialan itu ! melewati malam dan bulu kuduk yang terus berdiri ia menuju jaln pulang dengan sebuah pengalaman mistik yang baru saja ia alami, dan apa yang ia alami di ceritakan lagi pada penulis.