Legenda Misteri Hantu Kuyang dan Kisah Nyata Keberadaan Hantu Kuyang



Legenda Misteri Hantu Kuyang dan Kisah Nyata Keberadaan Hantu Kuyang


Hantu kuyang merupakan wujud makhluk dengan kepala seperti manusia dan anggota badan berupa organ dalam tubuh manusia. Yang lebih menyeramkan lagi sosok gaib ini dapat terbang dan melayang di udara. Sebagian orang meyakini bahwa asal usul dan sejarah dari jenis makhluk tak kasap mata ini bermula dari sebuah ilmu hitam untuk keabadian yang dilakukan oleh seseorang.

Sangat mengerikan memang jika kita lihat dari beberapa foto penampakan serta kita kaitkan dengan cerita yang telah melegenda di masyarakat sekita. Sebagian orang lainnya menganggap bahwa kuyang merupakan jelmaan dari seseorang yang menganut ilmu hitam dan pada waktu-waktu tertentu menjelma sebagai hantu untuk mencari mangsa darah bayi yang baru lahir atau wanita yang sedang melahirkan.

Bisa kita bayangkan wujud dari makhluk yang digambarkan sebagai wajah seorang perempuan bermata merah serta memiliki taring panjang. Itu belum seberapa, yang lebih menakutkan lagi ialah penampakannya yang secara tiba-tiba dan terbang serta merayap dari pohon satu ke pohon lainnya untuk mengintai mangsa. Selain itu wujudnya itu lho berupa kepala dengan badan organ dalam manusia seperti jantung, hati, paru-paru serta usus yang menggelantung wah gak tahan pasti kalau kita melihat dan menemukannya dengan mata kepala sendiri.

Ilmu hitam untuk keabadian, inilah asal usul hantu kuyang yang kerap dituturkan oleh orang-orang kalimantan. Selain dipercaya sebagai salah satu makhluk tak kasap mata, makhluk ini juga dikenal sebagai jelmaan manusia yang sedang mempelajari ilmu hitam. Konon pada siang hari wujudnya merupakan manusia sebagaimana biasanya, pada kesempatan ini si pencari ilmu hitam melakukan pengamatan pada orang-orang sekitar untuk mencari mangsa pada malam harinya.

Dari sinilah kemudian cerita misteri hantu kuyang kalimantan konon merupakan ilmu hitam untuk keabadian tumbuh dan melegenda di masyarakat sekitar seperti Banjarmasin, Barabai, juga Buntok dan Banjarmasin. Tak heran jika makhluk ini juga kerap disebut sebagai makhluk jadi-jadian.

Sumber yang sama menyatakan bahwa makhluk ini biasanya bermula dari seorang wanita yang ingin memiliki wajah awet muda atau dalam kata lain mencari keabadiaan serta menganut ilmu hitam tertentu. Dan salah satu syarat untuk mewujudkan keinginannya tersebut ialah dengan memangsa bayi yang sedang lahir atau bisa juga menghisap darah saat proses melahirkan seseorang. Entah bagaimana kebenaran misteri tersebut sepertinya tidak ada orang yang dapat menjelaskan dengan pasti.

Di lain sisi ada juga sumber yang menjelaskan bahwa jika hantu kuyang tidak menumukan mangsa berupa wanita yang sedang melahirkan maka ia akan terbang dan berkeliaran di sekitar rumah-rumah penduduk konon mencari bekas pembalut seseorang yang di buang.

Sumber tersebut menambahkan bahwa pembalut bekas tersebut akan dihisab nodanya (darah menstrulasi wanita) sebagai ganti darah wanita yang sedang melahirkan/ bayi yang sedang lahir. Hebohnya lagi jika ia tidak menemukan pembalut konon makhluk jadi-jadian ini akan mendatangi para wanita khususnya yang sedang datang bulan dan menjilati serta menghisap darah kotor/ menstrulasi wanita tersebut.

Baca Uga : 

Kisah Warga Bontang yang Bayinya Meninggal Dihisap Kuyang

Informasi ini beredar melalui postingan salah seorang warga di jejaring sosial Facebook yang lantas menjadi viral. Postingan komentar yang ditulis akun bernama “Ichaarief Ichaarief” tersebut menjadi bahan pembicaraan setelah dipublikasikan di grup Bursa Barang Bontang, Kamis (29/12) kemarin.

Dalam kirimannya, akun yang diketahui bernama asli Syarifah (17) tersebut menulis kronologi kematian anak keduanya, Keyla. Bayi perempuan yang baru berusia dua bulan satu pekan tersebut ditengarai meninggal karena darahnya dihisap hantu kuyang pada Sabtu (24/12) pekan lalu.

Menurut pengakuan Syarifah melalui Facebook, kronologis kejadian meninggalnya Keyla dimulai pukul 01.00 Wita dini hari. Saat itu putrinya menangis sehingga ibu dua anak ini menyusuinya. Setelah tertidur, Syarifah meletakkan Keyla kembali di bantalnya. Tragedi baru terjadi sekira tiga jam berikutnya, pukul 04.00 Wita.

“Tiba-tiba jam 4 suami dan saya bangun bersamaan. Si Kayla badannya miring. Pas diangkat suamiku ada darah di keningnya. Dikirain nyamuk, kenapa pas kulihat anakku pucat mulutnya biru, mata hidung berdarah campur air. Mulutnya berlendir,” tulis Syarifah.

Kondisi tersebut membuat Syarifah dan suaminya, Muhammad Arief terkejut. Ibu muda yang kesehariannya usaha laundry tersebut bahkan sampai berteriak histeris seperti orang gila. Badannya terasa lumpuh tidak mampu berdiri. Sang suami lantas segera membawa Keyla ke Rumah Sakit Amalia. Menurut keterangan dokter, putrinya tersebut meninggal karena terjatuh.

“Kata dokter anak saya jatuh. Tapi gimana bisa jatuh, saya aja tidurnya di karpet rasfur, jadi gak mungkin jatuh,” tulisnya tak percaya dengan keterangan dokter.

Karenanya, warga RT 13 Bontang Baru ini mengira kalau badannya menindih sang buah hati. Akan tetapi dokter mengatakan, bila memang Keyla meninggal karena tertindih, pasti kondisinya mati lemas.

Sementara diketahui kondisi Keyla saat meninggal mengalami pecah pada pembuluh darah. Hal ini yang membuat dokter menyimpulkan anak keduanya tersebut meninggal karena terjatuh. Padahal, putrinya tidur di lantai dengan beralaskan karpet.

“Sempat emosi juga suami saya disuruh dokternya ke rumah lihat kasur yang dipakai tidur itu karpet rasfur,” tambah Syarifah dalam tulisannya.

Anehnya lagi saat dibawa pulang, kepala jenazah Keyla terlihat seperti berlubang dan lembek. Saat dimandikan, dari bagian pantat hingga tulang belakangnya membiru dan lembek. “Nda lain sudah kuyang, Kuhutangi betul itu orang iya,” tutup Syarifah dalam tulisannya tersebut.

Meski belum diketahui pasti bahwa penyebab kematian Keyla adalah karena Kuyang, namun berita yang menyebar secara viral ini membuat para orangtua di Bontang menjadi waspada. Bahkan ada warga yang sudah menyiapkan dedaunan tertentu yang diletakkan di jendela sebagai sarana menangkal Kuyang.