Misteri Wanita Menggendong Bayi Hingga Pocong yang Menampakan Diri di TPK Sukorejo Bojonegoro



Misteri Wanita Menggendong Bayi Hingga Pocong yang Menampakan Diri di TPK Sukorejo Bojonegoro 


Makhluk gaib atau bangsa lelembut biasanya memilih bermukim di bangunan-bangunan kuno yang sudah jarang digunakan beraktivitas manusia. Dan di lokasi-lokasi semacam itulah, kerap kali bangsa gaib menampakkan wujudnya kepada siapapun yang kebetulan sedang berada di sana.

Seperti yang terjadi di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) milik Perhutani yang terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro. Mulai dari Gendruwo, hantu wanita menggendong bayi, pocong, jelangkung, ular raksasa, dan ratusan hantu berpakaian parlente seringkali menampakkan diri.

Bakal sangat panjang jika bercerita tentang keberadaan hantu di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Bojonegoro. Maklum, bangunan peninggalan Jepang itu seperti sarang bangsa lelembut dengan berbagai jenis dan banyak sekali jumlahnya.

Namun, dari berbagai hantu di TPK yang terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro tersebut, yang paling sering menampakkan diri adalah hantu wanita yang mondar-mandir sambil menggendong anak kecil dan penampakan seekor ular raksasa dengan diameter sekitar 50 cm dan panjang sekitar 4 meter.

Lokasi penimbunan kayu milik Perum Perhutani II KBM Pemasaran Kayu Jatim II, Bojonegoro ini luasnya mencapai 48 hektar. Sebagian besar, tempat ini hanya lahan kosong dengan ratusan atau bahkan ribuan kayu bertumpukan. Namun, lokasi TPK terlihat rimbun dengan adanya puluhan pohon besar yang berdiri kokoh mengitarinya.

Di tengahnya lokasi, terdapat 6 blok bangunan, yang semuanya membujur dari Selatan ke Utara. Blok paling depan dengan dinding tembok tebal menghadap ke barat itu biasa digunakan sebagai perkantoran dan pusat transaksi jual beli kayu. Sedangkan beberapa blok di belakangnya, sebagian hanya berdiri dengan cagak kayu dan atap genting yang tanpa ada temboknya.

"Yang paling angker adalah blok 5. Gudang itu adalah pusat keberadaan mahluk halus. Mulai dari gendruwo, pocong dan berbagai jenis hantu lainya," kata Purwanto, warga Sukorejo sambil menunjuk sebuah gudang kosong yang mulai rapuh dengan kondisi atapnya dipenuhi semak belukar.

Purwanto mengatakan sudah banyak sekali warga yang melihat penampakan dari gudang tersebut. Bahkan, hantu-hantu itu bukan hanya muncul malam hari saja. Tapi, siang hari juga tak jarang warga yang pernah melihatnya. "Kalau saya sendiri, pernah beberapa kali melihat penampakan seorang wanita yang berjalan mondar-mandir di sekitar gudang itu dengan menggendong anak kecil," ungkapnya.

Namun, beberapa warga lain juga ada yang pernah melihat adanya penampakan genderuwo, pocong dan ular raksasa. Bahkan, sempat ada seorang penjual sayur yang melihat ada pesta pernikahan besar dengan dihadiri ratusan orang berpakaian parlente, seperti mengenakan jas, dasi dan sebagainya. Tapi, begitu didekati ternyata tidak ada apa-apa.

"Penjual sayur tersebut bukan warga setempat. Tapi, sejak dia melihat penampakan pesta hantu itu sampai sekarang sudah tidak pernah muncul lagi. Mungkin karena ketakutan atau kenapa saya sendiri tidak tahu," ujar Bono (40), juga warga Desa Sukorejo yang tinggal di sekitar TPK.

"Ada banyak sekali jenisnya hantu yang pernah dilihat warga di sekitar TPK. Mulai dari pocong, genderuwo, ratusan hantu berpakaian setelan jas dan dasi serta berbagai hantu lainya. Namun, paling sering muncul adalah hantu wanita menggendong anak dan penampakan ular," kata Purwanto lagi.

Sampai-sampai, ia lupa berapa kali pernah melihat hantu wanita tersebut. "Yang paling sering adalah malam hari. Tapi, tak jarang juga siang hari dia menampakkan dirinya dengan mondar-mandir di situ," ujarnya sambil menunjuk gudang nomor 5 dari 6 blok gudang TPK milik Perum Perhutani II KBM Pemasaran Kayu Jatim II, Bojonegoro yang luasnya mencapai 48 hektar itu.

Setiap kali melihat, biasanya hanya beberapa detik. Pasalnya, ketika saat diperhatikan dengan seksama, penampakan itu langsung menghilang. "Tak hanya saya. Sebagian besar warga di sini juga paling sering melihat penampakan hantu wanita tersebut," tuturnya.

Baca Uga : 

Hal senada dikatakan Dasin (53) penjaga TPK Bojonegoro yang sudah bekerja di sana sejak tahun 1975. Pria bertubuh tegap ini mengaku bahwa dirinya juga sering melihat penampakan wanita itu. "Bahkan, beberapa waktu lalu hantu wanita tersebut sempat ikut membonceng sepeda motor saya. Tapi untungnya, tak sampai lama dia sudah hilang lagi," ungkap Dasin.

Selain hantu wanita, dia juga sering melihat penampakan ular raksasa. "Terkadang terlihat menyeberangi jalan. Dan terkadang hanya terlihat berhenti saja. Tapi, setiap kali saya dekati, ular tersebut langsung menghilang," ujarnya.

Saking seringnya melihat ular itu. Dasin mengaku sampai hafal warna dan modelnya. "Besar sekali, tubuhnya berdiameter sekitar 50 cm dan panjangnya ada sekitar 4 meter. Sedangkan warnanya hitam dengan kombinasi kecoklatan," jelas Dasin.

Tak hanya itu, Dasin yang biasa berjaga siang dan malam juga kerap melihat genderuwo penunggu puluhan pohon Sulbin besar di TPK Bojonegoro. Menurutnya, setiap pohon ini ada penunggunya masing-masing. Dan biasanya, genderuwo penunggu Solbin tersebut menggoyang-goyang pohon yang dijaganya selama beberapa detik ketika menampakkan diri.

"Terlihat besar hitam. Dan pohon yang digoyangnya itu seperti ketika ada angin besar datang. Tapi, hanya satu pohon yang goyah, lainya diam saja. Bahkan, terkadang pohon-pohon itu bergantian goyang-goyang," ujar Dasin.

Darimana dan sejak kapan hantu-hantu tersebut ada di TPK Bojonegoro, para penjaga maupun warga sekitar tak ada yang tahu persis. Hanya saja, mereka semua yakin tentang keberadaan makhluk itu di TPK sudah sejak puluhan tahun silam. Alasanya, bangunan kuno itu, memang sudah ada sejak zaman Jepang .