Perbedaan Xiaomi Garansi Distributor dan Resmi



Kalau kalian sering baca berita, tentu tahu kalau market Xiaomi tahun 2016 kalah dengan OPPO. Lho kok bisa? kita ambil yang contoh yang dekat, pasar Indonesia. Regulasi tingkat kandungan dalam negeri yang diberlakukan pemerintah tidak membuat xiaomi tergugah untuk membangun pabrik di indonesia, lain hal dengan oppo yang sudah memproduksi beberapa model di pabrik lokal. Tentu saja ini sangat membatasi model ponsel xiaomi yang bisa masuk ke indonesia.


Seenggaknya kita bersyukur masih ada barang blackmarket yang dibawa distributor ke indonesia dengan embel-embel garansi distributor. Ada plus-minusnya tapi bikin kita enggak penasaran lagi & gak harus order/import langsung dari negara lain yang berat diongkir, berat di bea.

Ada beberapa perbedaan dari keduanya, yang mungkin bisa menjadi gambaran serta memperjelas mau ambil xiaomi garansi distributor atau garansi resmi.


Barang Distributor
  • Masuk indonesia lebih cepat ( bisa dibilang illegal )
  • Model lawas sampai terbaru dapat dijual
  • Service? entahlah.
  • Harga jualbeli dibawah garansi resmi, biasanya berbeda 200-300rb
  • Kepala charger konektor model pipih
  • Ada kemungkinan barang rekondisi / refurbish
  • Network band untuk pasar China/Global
  • Dapat dibeli dibanyak toko online
  • ROM Distri bloatware


Barang Resmi
  • Menunggu sertifikasi setidaknya 3-6 bulan
  • Terbatas untuk model tertentu 
  • Service & after sales jelas
  • Lebih mahal dari garansi distributor namun sebanding dengan garansi resmi
  • Kepala charger konektor mengikuti standard indonesia
  • BNIB / Brand New In Box
  • Network band untuk pasar Global
  • Dapat dibeli melalui Mi.com atau toko ritel terpilih
  • ROM Official Global

Masih bingung ambil yang mana? tulis dikomentar apa yang masih bikin ganjel.